Di Indonesia, aktivitas hacking sebenarnya bukanlah hal baru.
Fenomena kemunculan kelompok peretas yang mayoritas terdiri dari anak muda tersebut tercatat sudah mulai eksis sejak satu setengah dekade silam bersamaan dengan perkembangan website dan transaksi digital yang semakin digalakan.
Ada banyak alasan yang menjadi latar belakang seseorang/kelompok dalam melakukan hacking.
Misalnya seperti karena sakit hari, desakan finansial untuk mencari materi, atau sekedar iseng agar diakui.
Cara mengatasi website yang di hack sendiri bisa dibilang cukup tricky, karena penanganannya tergantung metode hacking yang digunakan oleh si pelaku.
Jadi, daripada pusing mencari solusi penanganan setelah website terkena hack, lebih baik kita mengantisipasi dengan cara belajar untuk mengetahui apa saja penyebab yang bisa membuat website mudah di retas.
Penyebab yang Membuat Website Mudah di Retas
Sebenarnya ada banyak penyebab yang bisa membuat website mudah di hack.
Akan tetapi, menurut kami poin-poin berikut ini sudah cukup untuk mewakili.
1. Menggunakan Template dan Plugin Bajakan
Template dan plugin merupakan dua elemen penting dalam sebuah website.
Template atau biasa disebut juga sebagai theme merupakan komponen website yang berfungsi menambah cantik tampilan website sehingga terlihat semakin menarik.
Sementara plugin berperan penting untuk membantu memperkaya fitur dan fungsi tanpa perlu mengotak-atik kode yang tertanam di bagian jeroan.
Ibarat kata, template seperti baju yang biasa kita kenakan sehari-hari jadi kita bebas untuk mengganti sesuai selera dan kebutuhan.
Di sisi lain, plugin bisa kita ibaratkan seperti jam tangan yang mempermudah akses pengecekan waktu.
Tidak ada komentar
Posting Komentar